TUJUAN PENDIDIKAN
Arvianita
Pendapat tentang Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan
ditentukan oleh zaman
dan kebudayaan di
tempat kita hidup
dan pandangan hidup manusia. Karena
pandangan hidup manusia
berlainan, berbeda-beda pula
apa yang hendak
dicapai dengan pendidikan
itu. Jadi, titik
berat yang hendak
dituju berbda-beda pula,
seperti:
a. Ada
ahli didik yang
menitikberatkan kepada ketuhanan
atau agama. Ini
bertujuan agar anak
selalu taat kepada
Tuhannya, selalu hidup
menuruti dan sesuai
dengan apa yang
diperintahkan oleh agamanya. Pada abad
ke-18 dan ke-19
bisa disebut abad
rasio, yang pada
waktu itu teknik
dan ilmu pengetahuan
alam sedang maju
pesat, dan kebanyakan lebih
mengutamakn hal-hal yang
berhubungan dengan kehidupan
duniawi dan materi
daripada hal-hal yang
berhubungan dengan kerohanian
sepertikeindahan,
kesusilaan, dan agama.
b. Ditinjau
dari sudut anak
atau manusia
c. Didalam
hal ini timbul
apa yang disebut
pendidikan individual (individueele
opvoeding) dan pendidikan
kemasyarakatan (sociale opvoeding
J.J.Roussea lebih
mementingkan pendidikan individual daripada pendidikan
kemasyarakatan. Berpendapat bahwa
“manusia itu ketika
dilahirkan adalah baik,
suci,, dan kebanyakan anak itu
jadi rusak karena
manusia itu sendiri
atau masyarakat.”
John Dewey berpendapat bahwa
pendidikan kemasyarakatanlah yang
lebih penting daripada
pendidikan individual. Tujuan pendidikan
menurut Dewey ialah
membentuk manusia untuk
menjadi warga negara
yang baik. Untuk
itu di sekolah-sekolah diajarkan
segala sesuatu kepada
anak yang perlu
bagi kehidupannya dalam
masyarakat, sebagai anggota
masyarakat dan sebagai
warga negara. Anak harus di
didik untuk menjadi orang
yang dapat menurut
pimpinan dan dapat
memberikan pimpinan atau
menjadi seorang yang ahli dalam suatu
teknik, perindustrian dan
lain-lain. Pendeknya, pendidikan
hendaklah mempersiapkan anak
untuk hidup didalam masyarakat. Teranglah
bahwa ia lebih
mengutamakan masyarakat dari
pada anak itu
sendiri sebagai individu.