Rabu, 07 Oktober 2015

Buku merupakan Jendela Dunia

Buku adalah jendela ilmu. Dengan membaca buku akan banyak ilmu kita dapatkan. Banyak  orang berilmu membagi ilmu yang dikuasainya dengan menuliskannya dalam bentuk buku. Dari membaca bukunya itu kita akan tahu ilmu yang dibagikannya. Semakin bayak membaca isi bukunya, maka semakin tahulah kita ilmu yang sudah dituliskannya. Kita pun mengambil pelajaran penting dari apa yang dituliskannya. Bila tulisannya sangat mencerahkan, biasanya kita akan terhanyut dengan apa-apa yang disampaikan oleh penulisnya. Tanpa disadari kita telah menjadi follower dari penulis buku.
Begitu banyak buku tertata rapi di toko buku. Tentu ada judul buku yang menggoda hati. Kita pun sebagai calon pembeli berusaha mencari buku yang memikat hati dan sesuai kebutuhan kita saat itu. Kita dihadapkan kepada keputusan untuk membeli buku terbaik sesuai dengan isi kantong.
Terkadang ingin rasanya membeli semua buku bagus yang berada di hadapan mata. Terutama yang telah menjadi buku best seller di toko buku. Namun, kondisi keuangan yang tak memungkinkan, seringkali kita hanya bisa mengintip sedikit isi buku-buku best seller itu. Konsekwensinya adalah kita menjadi berlama-lama membaca di toko buku. Bila pelayan tokonya ramah dan tahu kalau kita memerlukan buku itu, dia akan dengan ramah mempersilahkan kita membaca-baca buku yang dijualnya. Tetapi bila kita ketemu dengan pelayan buku yang tak ramah, belum apa-apa kita sudah diusirnya, dan terlihat muka garangnya yang menakutkan. Hiiii serem!
Dari dulu saya memang rakus membaca buku. Terutama buku-buku baru yang ditulis oleh orang yang berilmu. Sebagai seorang guru swasta, dan dosen honor di perguruan tinggi swasta saya harus terus meng-update ilmu saya. Bila saya tak banyak membaca buku tentu saya akan tertinggal jauh dengan para pendidik lainnya. Bisa dibayangkan bila peserta didik saya diajarkan oleh pendidik yang tak meng-update ilmunya. Pastilah peserta didik hanya akan mendapatkan ilmu-ilmu "jadul" yang mungkin kebermanfaatannya kurang bersinggungan dengan kehidupan nyata saat ini. Pada akhirnya, mahasiswa hanya akan menjadi penganguran terdidik setelah lulus nanti, karena diajar oleh dosen yang berilmu "jadul".
Buku sebagai jendela ilmu benar-benar saya rasakan. Dengan banyak membaca akan banyak khasanah pengetahuan baru saya peroleh. Buku benar-benar banyak membantu saya menemukan hal-hal baru yang tadinya saya tidak tahu menjadi tahu. Ketika saya tahu, maka akan segera saya bagikan kepada peserta didik saya maupun kepada orang lain dengan cara lisan maupun menuliskannya.
Pentingnya membaca sudah banyak saya tuliskan, salah satu manfaat membaca adalah wawasan berpikir kita menjadi bertambah. Kita menjadi lebih bijak dalam menanggapi segala persoalan hidup. Tak salah orang mengatakan orang bijak adalah orang yang banyak membaca. Membaca apa yang terjadi dalam hidup ini sehingga dia menjadi orang berilmu. Orang berimu biasanya akan menjadi orang yang arif bijaksana. Sebab melihat segala permasalahan kehidupan dari berbagai sudut yang telah diketahuinya.

sumber:
 http://www.kompasiana.com/wijayalabs/buku-adalah-jendela-ilmu_55103e048133119a36bc616a

Tidak ada komentar:

Posting Komentar