Kamis, 10 Agustus 2017

Aspek-aspek Pekembangan Anak



ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN ANAK
Oleh: Arvianita
UIN Sunankalijaga Yogyakarta

PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Makhluk hidup dari waktu ke waktu mengalami perkembangan entah itu dari fisik ataupun psikologisnya. Dimana dalam kehidupan sehari-hari perkembangan fisik lebih dikenal dengan sebutan pertumbuhan sedangkan pada pertumbuhan non-fisiknya dinamakan perkembangan psikologis. Perkembangan psikologi  diartikan sebagai perubahan-perubahan tertentu pada diri manusia antara konsepsi dan mati.
Perkembangan anak sudah dimulai saat ia masih berada didalam rahim ibu. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan anak seperti keluarga, sekolah, lingkungan. Psikologis anak dapat berubah sesuai dengan lingkunagn yang dihadapinya. Berikut kami paparkan beberapa aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan anak.

PEMBAHASAN
Aspek-aspek Perkembangan Anak
a.    Periode perkembangan anak[1]
1)   Periode pra-natal (sejak konsepsi sampai kelahiran)
2)   Periode infasi (sejak lahir sampai umur 10-14 hari)
3)   Masa bayi (sejak umur 2 minggu sampai 2 tahun)
4)   Masa anak-anak (sejak umur 2 tahun sampai remaja)
Periode ini dibagi menjadi dua yakni masa anak-anak awal dan masa anak-anak akhir. Yang dimaksud dengan masa anak-anak awal yakni saat anak berusia 2 sampai 6 tahun. Di masa ini anak sedang berusaha untuk menguasai lingkungannya dan belajar mengadakan penyesuaian diri dengan lingkungannya. Sedangkan masa anak akhir yakni pada saat anak berumur 6 sampai 13 tahun untuk anak perempuan dan 14 tahun untuk anak laki-laki.
5)   Masa pubertas (sejak umur 11 tahun sampai 16 tahun)
Pada masa ini tubuh anak akan mulai mengalami perubahan menjadi tubuh orang dewasa.
Feldman mengungkapkan bahwa kehidupan manusia berlangsung dari tahap-tahap. Tahapan kehidupan manusia pada dasarnya sama dengan perubahan geologis bumi yang menjadikan evolusi kehidupan secara bertahap. Tiap tahapan dibedakan dengan adanya ciri dan karakteristik tertentu yang menonjol.
b.    Perkembangan fisik
Perkembangan fisik mempunyai pengaruh langsung terhadap anak karena menentukan  hal-hal yang dapat dilakukan oleh anak secara tidak langsung baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Pertumbuhan terjadi dalam siklus yang teratur dan menunjukkan tempo yang berbeda-beda pada usia yang berbeda-beda dan  bagian tubuh yang berbeda pula. [2]
Kuhlen dan Thompson (Hurlock,1956) mengemukakan bahwa perkembanganm fisik individu meliputi 4 aspek,yaitu:[3]
1.    Sistem syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi,
2.    Otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik,
3.    Kelenjar endokrin, menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seprti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis,
4.    Srtuktur tubuh atau fisik yang meliputi tinggi, berat dan proposi.
c.    Perkembangan kemampuan kognitif (intellegensi)
Lingkungan dipandang sebagai suatu hal yang terus menerus mendorong organisme untuk menyesuaikan diri dengan situasi realitas. Yang termasuk kedalam perkembangan kemampuan kognitif ini meliputi: [4]
1.    Asimilasi dan akomodasi, asimilasi adalah organisme menyesuaikan diri dengan lingkungannya terhadap sistem biologis yang sudah ada. Sedangkan akomodasi adalah modifikasi organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2.    Keseimbangan, adaptasi merupakan proses keseimbangan asimilasi dan akomodasi. Hal ini berarti bahwa interaksi antara organisme dan lingkungannya seimbang. Individu tidak akan mengadakan adaptasi apabila suatu kegiatan asimilasi atau adaptasi berlebihan. Dapat disimpulkan bahwa adaptasi adalah kegiatan mental dimana untuk pertama kalinya individu berusaha menghadapi suatu bagian lingkungan.
3.    Skema, asimilasi mental melibatkan kegiatan data sensoris ke dalam pola tingkah laku atau pola intelektual yang sudah ada, sedangkan akomodasi melibatkan kegiatan penyesuaian pola-pola tersebut terhadap data sensoris. Pola ini yang disebut dengan skema. Penggabunagn dua atau lebih skema yang terpisah dan berbeda menunjukkan pengertian setiap skema berasimilasi dengan yang lainnya.
Menurut Anita E. Woolfolk (1995), mengemukakan bahwa menurut teori-teori lama intellegensi itu meliputi 3 pengertian:[5]
1.    Kemampuan untuk belajar
2.    Keseluruhan pengetahuan yang diperoleh
3.    Kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengann situasi baru atau lingkungan pada umumnya.
d.   Perkembangan emosi
Penelitian-penelitain mengenai emosi yang sudah dilakukan khususnya pada anak-anak menunjukkan bahwa emosi memainkan peran penting dalam perkembangan diri anak. [6]
Menurut Sarlito Wirawan Sarwono, emosi merupakan setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif, baik pada tingkat lemah maupun pada tingkat yang luas. Warna afektif diatas adalah perasaaan-perasaan tertentu yang dialami pada saaat menghadapi (menghayati) suatu situasi tertentu. Contohnya ; gembira, bahagia, putus asa, benci, dan sebagainya.[7]
e.    Aspek perkembangan bahasa
Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam berbahasa, anak dituntut untuk menuntaskan empat tugas pokok. Apabila anak berhasil menuntaskan tugas yang satu, maka berarti juga ia dapat menuntaskan tugas-tugas lainnya. Tugas-tugas itu antara lain:[8]
1.    Pemahaman, yaitu kemampuan memahami makna, ucapan orang lain,
2.    Pengembangan perbendaharaan kata, perbendaharaan kata-kata anak berkembang dimulai pada usia 2 tahun, kemudian terus meningkat sampai masuk sekolah,
3.    Penyusunan kata-kata menjadi kalimat, kemampuan ini umumnya berkembang pada usia 2 tahun. Misalnya “ mau bermain bola”,
4.    Ucapan, kemampuan ini adalah hasil dari meniru-niru apa yang didengar dari orang lain.
f.     Aspek perkembangan sosial
Perkembangan sosial adalah proses belajar untuk untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi yang melebur menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi. Anak dilahirkan belum bersifat sosial, dalam arti dia belum memiliki kemampuan untuk bergaul dengan orang lain. Untuk mencapai kematangan sosial, anak harus belajar tentang cara-cara menyesuaikan diri dengan orang lain.
g.    Aspek perkembangan kepribadian
Kata kepribadian merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris personality. Personality berasal dari bahasa latin person (kedok) dan personare  (menembus). Menurut Abin Syamsuddin Makmun (1996), kepribadian adalah kualitas perilaku individu yang tampak, dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik.
h.    Aspek perkembangan moral
Kata moral berasal dari bahasa latin, mos (moris), yang berarti adat istiadat, kebiasaan, peraturan atau nilai-nilai atau tata cara kehidupan. Nilai-nilai moral seperti, seruan untuk berbuat baik kepada orang lain, larangan untuk mencuri, zina, dan meminum minuman keras, dan sebagainya.
i.      Aspek perkembangan agama  
Agama sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Dimana dia tinggal, dia akan terpengaruh dengan agama di lingkungannya. Jika lingkungan sekitar baik dalam beribadah, maka anak trsebut juga akan berperilaku baik dalam kehidupan.

ANALISIS
Setiap makhluk hidup pasti mengalami apa itu yang dinamakan perkembangan. Yang mana dalam setiap perkembangan yang dialami setiap anak-anak memiliki karakteristiknya masing-masing. Karakter dari masing-masing pertumbuhan itulah yang membedakan antara fase yang satu dan yang lainnya.
Perkembangan anak dialami dari anak masih didalam kandungan hingga ia lahir dan meninggal nantinya. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi berjalannya perkembangan, baik itu faktor yang bersifat positif maupun faktor yang bersifat negatif. Semua itu saling mendukung keberlangsungan perkembangan anak.

DAFTAR PUSTAKA
Somantri, Sutjihati. 2009. Psikologi Anak luar Biasa. Cet III. Bandung: Refika Aditama.
Yusuf, Syamsu. 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Cet III. Bandung: Remaja Rosdakarya.



[1] Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung: Refika Aditama, cet III, 2009), hlm. 2.
[2] Ibid., hlm. 4.
[3] Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung, Remaja Rosdakarya, cet III, 2002).
[4] Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung: Refika Aditama, cet III, 2009), hlm.5.
[5] Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung, Remaja Rosdakarya, cet III, 2002).
[6] Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung: Refika Aditama, cet III, 2009),hlm.22.
[7] Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung, Remaja Rosdakarya, cet III, 2002).