ASPEK-ASPEK
PERKEMBANGAN ANAK
Oleh: Arvianita
UIN
Sunankalijaga Yogyakarta
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Makhluk hidup dari waktu ke waktu
mengalami perkembangan entah itu dari fisik ataupun psikologisnya. Dimana dalam
kehidupan sehari-hari perkembangan fisik lebih dikenal dengan sebutan
pertumbuhan sedangkan pada pertumbuhan non-fisiknya dinamakan perkembangan
psikologis. Perkembangan psikologi
diartikan sebagai perubahan-perubahan tertentu pada diri manusia antara
konsepsi dan mati.
Perkembangan anak sudah dimulai saat
ia masih berada didalam rahim ibu. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan
anak seperti keluarga, sekolah, lingkungan. Psikologis anak dapat berubah
sesuai dengan lingkunagn yang dihadapinya. Berikut kami paparkan beberapa
aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan anak.
PEMBAHASAN
Aspek-aspek
Perkembangan Anak
a.
Periode
perkembangan anak[1]
1)
Periode
pra-natal (sejak konsepsi sampai kelahiran)
2)
Periode
infasi (sejak lahir sampai umur 10-14 hari)
3)
Masa
bayi (sejak umur 2 minggu sampai 2 tahun)
4)
Masa
anak-anak (sejak umur 2 tahun sampai remaja)
Periode
ini dibagi menjadi dua yakni masa anak-anak awal dan masa anak-anak akhir. Yang
dimaksud dengan masa anak-anak awal yakni saat anak berusia 2 sampai 6 tahun.
Di masa ini anak sedang berusaha untuk menguasai lingkungannya dan belajar
mengadakan penyesuaian diri dengan lingkungannya. Sedangkan masa anak akhir
yakni pada saat anak berumur 6 sampai 13 tahun untuk anak perempuan dan 14
tahun untuk anak laki-laki.
5)
Masa
pubertas (sejak umur 11 tahun sampai 16 tahun)
Pada
masa ini tubuh anak akan mulai mengalami perubahan menjadi tubuh orang dewasa.
Feldman mengungkapkan bahwa kehidupan manusia berlangsung dari
tahap-tahap. Tahapan kehidupan manusia pada dasarnya sama dengan perubahan
geologis bumi yang menjadikan evolusi kehidupan secara bertahap. Tiap tahapan
dibedakan dengan adanya ciri dan karakteristik tertentu yang menonjol.
b.
Perkembangan
fisik
Perkembangan fisik mempunyai pengaruh langsung terhadap anak karena
menentukan hal-hal yang dapat dilakukan
oleh anak secara tidak langsung baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Pertumbuhan terjadi dalam siklus yang teratur dan menunjukkan tempo yang
berbeda-beda pada usia yang berbeda-beda dan
bagian tubuh yang berbeda pula. [2]
Kuhlen
dan Thompson (Hurlock,1956) mengemukakan bahwa perkembanganm fisik individu
meliputi 4 aspek,yaitu:[3]
1.
Sistem
syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi,
2.
Otot-otot
yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik,
3.
Kelenjar
endokrin, menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seprti pada usia
remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang
sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis,
4.
Srtuktur
tubuh atau fisik yang meliputi tinggi, berat dan proposi.
c.
Perkembangan
kemampuan kognitif (intellegensi)
Lingkungan dipandang sebagai suatu hal yang terus menerus mendorong
organisme untuk menyesuaikan diri dengan situasi realitas. Yang termasuk
kedalam perkembangan kemampuan kognitif ini meliputi: [4]
1.
Asimilasi
dan akomodasi, asimilasi adalah organisme menyesuaikan diri dengan
lingkungannya terhadap sistem biologis yang sudah ada. Sedangkan akomodasi
adalah modifikasi organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2.
Keseimbangan,
adaptasi merupakan proses keseimbangan asimilasi dan akomodasi. Hal ini berarti
bahwa interaksi antara organisme dan lingkungannya seimbang. Individu tidak
akan mengadakan adaptasi apabila suatu kegiatan asimilasi atau adaptasi
berlebihan. Dapat disimpulkan bahwa adaptasi adalah kegiatan mental dimana
untuk pertama kalinya individu berusaha menghadapi suatu bagian lingkungan.
3.
Skema,
asimilasi mental melibatkan kegiatan data sensoris ke dalam pola tingkah laku
atau pola intelektual yang sudah ada, sedangkan akomodasi melibatkan kegiatan
penyesuaian pola-pola tersebut terhadap data sensoris. Pola ini yang disebut
dengan skema. Penggabunagn dua atau lebih skema yang terpisah dan berbeda
menunjukkan pengertian setiap skema berasimilasi dengan yang lainnya.
Menurut Anita E. Woolfolk (1995), mengemukakan bahwa menurut
teori-teori lama intellegensi itu meliputi 3 pengertian:[5]
1.
Kemampuan
untuk belajar
2.
Keseluruhan
pengetahuan yang diperoleh
3.
Kemampuan
untuk beradaptasi secara berhasil dengann situasi baru atau lingkungan pada
umumnya.
d.
Perkembangan
emosi
Penelitian-penelitain mengenai emosi yang sudah dilakukan khususnya
pada anak-anak menunjukkan bahwa emosi memainkan peran penting dalam
perkembangan diri anak. [6]
Menurut Sarlito Wirawan Sarwono, emosi merupakan setiap keadaan
pada diri seseorang yang disertai warna afektif, baik pada tingkat lemah maupun
pada tingkat yang luas. Warna afektif diatas adalah perasaaan-perasaan tertentu
yang dialami pada saaat menghadapi (menghayati) suatu situasi tertentu.
Contohnya ; gembira, bahagia, putus asa, benci, dan sebagainya.[7]
e.
Aspek
perkembangan bahasa
Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Dalam berbahasa, anak dituntut untuk menuntaskan empat tugas pokok. Apabila
anak berhasil menuntaskan tugas yang satu, maka berarti juga ia dapat
menuntaskan tugas-tugas lainnya. Tugas-tugas itu antara lain:[8]
1. Pemahaman, yaitu kemampuan memahami makna, ucapan orang lain,
2. Pengembangan perbendaharaan kata,
perbendaharaan kata-kata anak berkembang dimulai pada usia 2 tahun,
kemudian terus meningkat sampai masuk sekolah,
3. Penyusunan kata-kata menjadi kalimat,
kemampuan ini umumnya berkembang pada usia 2 tahun. Misalnya “ mau
bermain bola”,
4.
Ucapan,
kemampuan ini adalah hasil dari meniru-niru apa yang didengar dari orang lain.
f.
Aspek
perkembangan sosial
Perkembangan sosial adalah proses belajar untuk untuk menyesuaikan
diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi yang melebur menjadi
satu kesatuan dan saling berkomunikasi. Anak dilahirkan belum bersifat sosial,
dalam arti dia belum memiliki kemampuan untuk bergaul dengan orang lain. Untuk
mencapai kematangan sosial, anak harus belajar tentang cara-cara menyesuaikan
diri dengan orang lain.
g.
Aspek
perkembangan kepribadian
Kata kepribadian merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris personality.
Personality berasal dari bahasa latin person (kedok) dan personare (menembus). Menurut Abin Syamsuddin Makmun
(1996), kepribadian adalah kualitas perilaku individu yang tampak, dalam
melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik.
h.
Aspek
perkembangan moral
Kata moral berasal dari bahasa latin, mos (moris), yang
berarti adat istiadat, kebiasaan, peraturan atau nilai-nilai atau tata cara
kehidupan. Nilai-nilai moral seperti, seruan untuk berbuat baik kepada orang
lain, larangan untuk mencuri, zina, dan meminum minuman keras, dan sebagainya.
i.
Aspek
perkembangan agama
Agama sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Dimana dia
tinggal, dia akan terpengaruh dengan agama di lingkungannya. Jika lingkungan
sekitar baik dalam beribadah, maka anak trsebut juga akan berperilaku baik
dalam kehidupan.
ANALISIS
Setiap makhluk hidup pasti mengalami apa itu yang dinamakan
perkembangan. Yang mana dalam setiap perkembangan yang dialami setiap anak-anak
memiliki karakteristiknya masing-masing. Karakter dari masing-masing pertumbuhan
itulah yang membedakan antara fase yang satu dan yang lainnya.
Perkembangan anak dialami dari anak masih didalam kandungan hingga
ia lahir dan meninggal nantinya. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi
berjalannya perkembangan, baik itu faktor yang bersifat positif maupun faktor
yang bersifat negatif. Semua itu saling mendukung keberlangsungan perkembangan
anak.
DAFTAR PUSTAKA
Somantri,
Sutjihati. 2009. Psikologi Anak luar
Biasa. Cet III. Bandung: Refika Aditama.
Yusuf,
Syamsu. 2002. Psikologi Perkembangan Anak
dan Remaja. Cet III. Bandung: Remaja Rosdakarya.
[1] Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung:
Refika Aditama, cet III, 2009), hlm. 2.
[2] Ibid., hlm. 4.
[3] Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,
(Bandung, Remaja Rosdakarya, cet III, 2002).
[4] Sutjihati
Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa,
(Bandung: Refika Aditama, cet III, 2009), hlm.5.
[5] Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,
(Bandung, Remaja Rosdakarya, cet III, 2002).
[6] Sutjihati
Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa,
(Bandung: Refika Aditama, cet III, 2009),hlm.22.
[7] Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,
(Bandung, Remaja Rosdakarya, cet III, 2002).